Kamis, 05 Mei 2016

MANAJEMEN BASIS DATA PADA SIG



Nur Hudha Haksono
15112461
4KA18
MANAJEMEN BASIS DATA PADA SIG
Pada awalnya, pengembangan masing-masing perangkat lunak dimulai dari nol, dengan menggunakan tools  yang cukup terbatas baik jumlah maupun kemampuannya, sistem operasi dan compiler untuk bahasa pemograman yang digunakan untuk mengembangkan tools SIG pada saat itu. Pada masa itu, belum banyak bahan pustaka yang powerfull dan lengkap  atau standar terkait yang tersedia dan dapat diakses secara penuh oleh public. Dengan demikian kemungkinan besar semua fungsional sistem SIG (terutama fitur-fitur user interface, analisis spasial dan penanganan manajemen basis datanya) dikembangkan sendiri oleh development teamnya yang ahli dibidang masing-masing.
Seiring dengan kemajuan, sifat keterbukaan pemikiran yang arah knowledge sharing, dan juga konsep open source yang melanda dibidang teknologi informasi, maka pada saat itu perangkat lunak SIG sudah dapat dikembangkan dengan dukungan standar-standar terkait, termasuk konsep dan implementasi sistem manajemen basis data (DBMS) dan beberapa algoritma spasialis yang powerfull dan sudah tersebar secara luas.
Pengembangan sistem SIG yang telah mendapatkan dukungan DBMS dapat dijelaskan dengan beberapa fakta berikut:
a.       Biaya pengadaan DBMS telah mendominasi secara garis besar biaya keseluruhan perangkat lunak sistem-sistem termasuk SIG.
b.      DBMS banyak memiliki fungsi-fungsi yang diperlukan oleh sistem perangkat SIG.

KONSEP- KONSEP BASIS DATA DI DALAM SIG
Sistem informasis Geografis (SIG) tidak dapat dilepaskan dengan basis data, sebab SIG sendiri memerlukan data (spasial dan atribut ) yang disimpan di dalam basis data spasial (dimana data atribut terdapat didalamnya). Selain itu, semua perangkat SIG-pun secara inherent telah dilengkapi dengan kemampuan dalam mengelola basis data.

Model Data Relasional (overview)
RDBMS (Relational Data Base Management System ) adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.Contoh penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.
Relational Database Management System (RDBMS) adalah program yang melayani sistem basis data yang entitas utamanya terdiri dari tabel-tabel yang mempunyai relasi dari satu tabel ke tabel yang lain.
Keuntungan yang didapatkan :
-          Tidak perlu pusing lagi dengan history penyimpanan data yang tersebar per layer
-          Performance GIS dalam melakukan editing, analisi ataupun query sangat cepat. Hal ini disebabkan karena eksekusi suatu perintah cenderung terkait hanya dengan satu baris pada tabel yang bersangkutan.
-          Multiuser.
Model Basis Data Hybrid
Model basis data menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Beberapa literatur menggunakan istilah struktur data logis untuk menyatakan keadaan ini. Model dasar yang paling umum yaitu :
1. Model Hirarki
Model hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua & anak. Setiap simpul (biasa sinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua.Setiap orang tua bisa memiliki satu hubungan (1 : 1) atau beberapa anak (1 : M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul-simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebut anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak memiliki anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang. Beriktu memperlihatkan contoh model hirarki, yang terdiri atas 4 level dan 13 simpul.Pada contoh diatas, A berkedudukan sebagai akar, dan berkedudukan sebagai orang tua dari simpul B, C, D, dan E. Keempat simpul yang disebutkan belakangan ini disebut sebagai anak simpaul A. C juga dapat berkedudukan sebagai orang tua , yaitu orang tua F dan G. Adapun simpul F, G, H, I, J, L, dan M disebut sebagai daun.Contoh produk DBMS yang menggunakan model hirarki adalah IMS (Information Management System) , yang dikembangkan oleh dua perusahaan IBM dan Rockwell International Corporation. 

2. Model Basis Data Relasional Dan Sig
Perbedaan penekanan para perancang sistem SIG pada pendekatan basis data untuk penyimpanan koordinatkoordinat peta dijital telah memicu pengembangan dua pendekatan yang berbeda dalam mengimplementasikan basis data relasional di dalam SIG. Pengimplementasian basis data relasional ini didasarkan pada model data hybrid atau terintegrasi.

3. Model Data Hybrid
Nah ini merupak inti dari pembahasan kita, jadi langkah awal pada pendekatan ini adalah pemahaman adanya dugaan atau pendapat bahwa mekanisme penyimpanan data yang optimal untuk informasi lokasi (spasial) di satu sisi, tetapi di dsisi yang lain, tidak optimal untuk informasi atribut (tematik). Berdasarkan hal ini, data kartografi digital disimpan di dalam sekumpulan files sistem operasi direct access untuk meningkatkan kecepatan input-output, sementara data atributnya disimpan did alam DBMS relasioanl lomersial yang standar.
Maka perangkat lunak SIG bertugas mengelola hubungan (linkage) anatar files kartografi (lokasi) dan DBMS (data atribut) selama operas-operasi pemrosesan peta yang berbeda (misalnya overlay) berlangsung. Sementara digunakan beberapa pendekatan yang berbeda untuk penyimpanan data kartografi, mekanisme untuk menghubungkan dengan basis datanya tetap sama secara esensial, berdasarkan nomor pengenal (ID) yang unik yang disimpan di dalam sebuah tabel atribut basis data yang memungkinkannya tetap terkait dengan elemen-elemen peta yang bersangkutan.

 
4. Model Data Terintegrasi
Pendekatan modael data terintegrasi juga dideskripsikan sebagai pendekatan sistem pengelolaan basis data (DBMS) spasial, dengan SIG yang bertindak sebagai query processor. Kebanyakan implementasinya pada saat ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel relasional yang menyimpan data-data koordinat peta (titik, nodes, segmen garis, dl.) bersama dengan tabel lain yang berisi informasi topologi. Data-data atribut disimpan di dalam tabel-tabel yang sama sebagai basis data map feature (tabel internal atau abel yang dibuat secara otomatis) atau disimpan di dalam tabel-tabel yang terpisah dan dapat diakses melalui operasi relasional “JOIN”.

Model Data Terintegrasi
Model data dalam Sistem  manajemen basis data

Model data adalah Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan antara data dan batasan-batasan data yang terintegrasi di dalam suatu organisasi.

Macam-macam model data
1. OBDM (Object Based Data Model) = Model Data berbasis Obyek
2. RBDM (Record Based Data Model) = Model data berbasis Record
3. PBDM ( Physical Based Data Model) = Model data berbasis Fisik

1.      Model Data Berbasis Obyek - OBDM (Object Based Data Model)
Merupakan himpunan data dan prosedur atau relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu Basis Data berdasarkan pada obyek data.
Model ini Terdiri dari
Entity Relationship model = ER-M
Semantic model
Binary model

a.       Entity Relationship Model
Model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa real word terdiri dari objek-object dasar yang mempunyai hubungan atau relasi antara objec-objec tersebut. E-R MODEL berisi ketentuan /aturan khusus yang harus dipenuhi oleh isi database. Aturan terpenting adalah MAPPING CARDINSLITIES, yang menentukan jumlah entity yang dpt dikaitkan dengan entity lainnya melalui relationship-set.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-DKvadF6SkEzHLBQ09fJZMJIa6oLaV_gdpHAOPAF-HQohNp-103MnonErgrEHjcqAHk4np2lLvzj9MQVRS09bIH6UG9kY8GC9PqR7eXBk1OuPcUro_HPIR6p3aIzk9uAGyyjtETS8oQQ/s400/Kasus+ERM.JPG
b.      Semantic Model
Hampir sama dengan Entity Relationship model dimana relasi antara objek dasar tidak dinyatakan dengan simbol tetapi menggunakan kata-kata (Semantic). Sebagai contoh, dengan masih menggunakan relasi pada Bank X sebagaimana contoh sebelumnya, dalam semantic model adalah seperti terlihat pada gambar di atas.
Tanda-tanda yang menggunakan dalam semantic model adalah sebagai berikut :
------------> : Menunjukkan adanya
------------ : menunjukkan atribut

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWB0CcZO1BJa-xZ0BgTVcblS2gNhoAkrJkNjGUr_rzUoeuQpOURXtX02YyKd2_BdDYWGOE_SsgHX149gg2SklMBt-8AtBbWwfeyqSecIAkZYkBA6H20eCBa0CsxgN5oX1otY-pCGUqB1g/s400/contoh+kasus+Semantic+Model.JPG
c.       Binary model
Binary model adalah model data yang memperluas definisi dari entity, bukan hanya atribute-atributenya, tetapi juga tindakan-tindakannya.

2.      Model data berbasis Record - RBDM (Record Based Data Model)Model data berbasis Record merupakan himpunan data dan prosdur/relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu Basis Data model yang didasarkan pada record.

Model Basis data ini ada 3 yaitu:

Hierarchycal model
Network model
Relational modela. Hierarchycal model = Hirarki Model


Biasa juga disebut: tree structure (Struktur Pohon), hubungan bertingkat. Dalam model ini elemen-elemen penyusunnya disebut node. Dapat berupa rincian data, agregat data, dan record.
Istilah-istilah yang biasa digunakan dalam Model Hirarki
- Root: node yang memiliki kedudukan paling tinggi dalam hirarki
- Parent : node yang memiliki kedudukan lebih tinggi
- Child : node yang memiliki kedudukan lebih rendah
- Leaves: node yang tidak mempunyai child
> Dalam model hirarki ini hanya ada satu root, setiap child hanya boleh mempunyai 1 parent dan parent boleh mempunyai > (lebih dari ) 1 child.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXjon3-k0EhA9l4BMLtS6jqVLMe1h6EmdgEQK7SStI-eIRnhI2KFA5TibFt8muNy6aMXdm1-iPb2RRHOfnVGOmlE0QCYl7KZ7DzxVOlZ7V5mZibLFYmrMtEb9gHknZ3-xTlpxpnvU25Bg/s1600/model+hirarki_sistem+manajemen+basis+data-+joko+muryanto.jpg


contoh gambar model Hirarki

a. Network Model atau Model jaringan

Mirip dengan hirarki model, dimana data dan hubungan antar data direpresentasikan dengan record dan links. Perbedaannya terletak pada susunan record dan linknya yaitu network model menyusun record-record dalam bentuk graph. Sebuah child dapat mempunyai lebih dari satu parent


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHQRQ1vtlLA0ieaFwyVIQIRJz7Ti98egSU2e8BKaBMDj2ZWCxXqDd-Df-K-582WcJgH-3dv1E0C9aSXRjNNYTYm7LPQpx-Mb1TXAHd5oQLiHnxWeghVqS1zN-ntDAb4P-UQ_Du3qoql_Y/s320/model+jaringan_sistem+manajemen+basis+data-+joko+muryanto.jpg
contoh gambar model Hirarki
b. Relational model


Representasi dalam bentuk tabel yang terdapat sejumlah Bratis yang menunjuk record dan kolom yang menunjuk atribut.
Model ini banyak digunakan dalam pemodelan dan perancangan Basis Data. Konsep dan terminologi yang digunakan mirip dengan kondisi real yang dihadapi oleh pemkai sehingga mudah dipahami.

3.      Model data berbasis Fisik - PBDM ( Physical Based Data Model)
Model Data Fisik digunakan untuk menguraikan data di tingkat internal atau menjelaskan kepada pemakai bagaimana data-data dalam basis data disimpan dalam media penyimpanan secara fisik. model ini jarang digunakan karena kerumitan dan kompleksitasnya yang justru menyulitkan pemakai.

Model ini terdiri dari :
- unifying model
- frame memory

Jumat, 29 April 2016

PROPOSAL PEMBUATAN APLIKASI UBER TAXI

PROPOSAL PEMBUATAN APLIKASI UBER TAXI


Nama Anggota :
1. Berdiyanto Widiyastomo         (11112334)
2. Dwika Praja Wibawa               (12112319)
3. Fazal Alianzah Pane                 (12112836)
4. Luthfi Dimas Saputra               (14112284)
5. Nur Hudha Haksono                 (15112461)
6. Sukmawan                                  (17112189)

I.               Latar Belakang Aplikasi
Uber adalah perusahaan rintisan dan perusahaan jaringan transportasi asal San Francisco, California, yang menciptakan aplikasi bergerak yang menghubungkan penumpang dengan sopir kendaraan sewaan serta layanan tumpangan. Perusahaan ini mengatur layanan penjemputan di berbagai kota di seluruh dunia. Mobil dapat dipesan dengan mengirim pesan teks atau memakai aplikasi bergerak khusus—pilihan terakhir juga bisa digunakan untuk melacak lokasi mobil pesanan pengguna.
Awalnya, para sopir Uber menggunakan mobil Lincoln Town CarCadillac EscaladeBMW 7 Series, dan Mercedes-Benz S550. Setelah 2012, Uber meluncurkan UberX, yaitu pengayaan jenis mobil agar terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. Pada tahun 2012 , Uber mengumumkan rencana perluasan operasinya yang mencakup tumpangan menggunakan taksi.
Bulan Juni 2014, Uber mengakhiri periode pendanaan yang menaikkan nilai perusahaan menjadi US$18,2 miliar. Meski Uber belum merilis nama-nama investornya, Fidelity Investments diduga-duga merupakan investor terbesarnya. Per Agustus 2014, perusahaan ini masih terlibat gugatan di beberapa wilayah hukum dengan tuduhan operasi taksi ilegal.
  II.          Tujuan Pembuatan Aplikasi
Adapun sebuah tujuan aplikasi ini dibuat adalah sebagai alat bantu kita dalam memenuhi kebutuhan transportasi privat di dalam kota. Disini yang saya garis bawahi adalah aplikasi dan privat.
III.          Konsep Pembuatan Aplikasi
          Konsep yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Uber Taxi ini adalah dengan menggunakan pendekatan metode SDLC ( System Development Life Cycle ) , konsep ini dikembangakn melalui beberapa tahap sebagai berikut:

A.    Perencanaan
-  Melakukan pengambilan/pengumpulan data
-  Melakukan identifikasi masalah
B.     Analisa permasalahan
Menganalisa masalah yang terjadi di lapangan sebelumnya pemakaian jasa aplikasi pemesanan taxi berbasis online yang sudah ada, dan membandingkannya dengan aplikasi yang dibuat , serta dapay berkontribusi dengan apa yang terjadi nantinya setelah dibuat aplikasi.
C.    Perancangan
Pada tahap ini melakukan perancangan struktur navigasi, perancangan input output dan perancangan tampilan aplikasi Uber Taxi.
D.    Implementasi
Membuat serta memberikan sentuhan terakhirnya dengan pengisian kode program yang sebelumnya tertera pada perancangan input output aplikasi
E.     Uji Coba Aplikasi
Tahap ini merupakan tahap uji coba program yang dihasilkan dari tahap implementasi untuk mengetahui apakah fungsionalitasnya terpenuhi dan sesuai dengan rancangan dasar penelitian.

 IV.            Kerangka Pikir
Kerangka piker disini adalah efek sebelum dan sesudah penggunaan aplikasi yang di buat terdapat 2 object yaitu pemakai aplikasi (Penumpang) dan taxi itu sendiri , sebelumnya penumpang belum menggunakan aplikasi dia harus memesan taxi lewat pinggir jalan ataupun di pull taxi , tapi setelah menggunakan aplikasi pengguna hanya menggunakan aplikasi dimana saja dan kapan saja untuk memesannya selain itu pengguna juga dapat kemudahan Karen sang driver Uber juga menjemput ketempat dia memesan taxi.

      V.          Rencana Pengerjaan Aplikasi
Berikut adalah rencana dan jadwal tahap penelitian dilaksanakan per bulannya :
NO
Tahapan Penelitian
Jadwal Pelaksaan (Bln) ke
 1    2      3     4     5    6    7
1.
Tahap Perencaan







2.
Tahap Analisis







3.
Tahap Perancangan dan Pembuatan Aplikasi







4.
Tahap Implementasi







5.
Uji Coba








   VI.          Refrensi