Alat
pengintai dari udara dirancang agar tak terdeteksi lawan di darat. Para
peneliti dari Universitas Surya mengembangkan wahana pengintai berwujud burung
elang. Riset wahana mata-mata tersebut merupakan permintaan militer Indonesia
dan telah menjalani uji terbang.
Burung
mekanik tersebut adalah generasi kedua wahana mata-mata yang dikembangkan tim
peneliti Universitas Surya. “Riset pembangunan burung mata-mata ini atas
permintaan TNI, kami bikin hanya dalam waktu enam bulan,” kata Riza Muhida,
Direktur Pusat Robot dan Mesin Cerdas Universitas Surya, kepada Tempo,
Senin, 18 Agustus 2014.
Robot
elang pengintai itu menjadi bagian dalam pameran riset Surya Artecne yang
berlangsung 18-23 Agustus 2014 di kampus Universitas Surya di Serpong,
Tangerang. Selain robot elang, pameran juga menampilkan teknologi radar, wahana
nirawak multirotor, dan bedil laser yang digunakan dalam latihan menembak.
“Pameran ini dibuat untuk pengembangan riset dan membuat sains lebih menarik bagi
anak muda,” kata Maydison Chriswin Ginting, ketua pelaksana Artecne.
Robot
elang buatan tim peneliti Universitas Surya berukuran besar dengan rentang
sayap mencapai 1,88 meter. Elang mekanis itu dibuat dari materi serat karbon
dan duralium. Kamera pengawas mini ditanamkan dalam tubuh elang. Elang mekanik
itu bergerak dengan tenaga baterai litium polimer dan dioperasikan melalui
pengontrol jarak jauh. (Baca juga: UGM Siapkan Kapal Pengintai untuk TNI AL)
Robot
generasi kedua ini masih dalam pengembangan “Dari uji coba robot pertama bisa
terbang selama 10 menit dengan daya jelajah dua kilometer,” kata Riza. Ia
mengatakan Jerman sudah mengoperasikan robot serupa. “Tapi mereka lima tahun
riset itu sementara kami di sini bisa lebih cepat membuatnya”.
Selain
berwujud burung, tim Riza juga membuat purwarupa wahana pengintai berbentuk
kumbang. Ukurannya mini dengan berat hanya 13 gram membuat robot kumbang itu
bisa dipakai mengawasi daerah-daerah yang sulit terjangkau. “Kami masih
mengembangkan riset untuk membuat baterai yang lebih kecil, ringan, dan tahan
lama,” kata Riza.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar